Penulisan aksara Jawa
Melihat Aksara Jawa, sulit dipercaya bahwa tulisan seindah itu kini berada di ambang kepunahan. Dari sudut pandang estetika semata, setiap goresannya memikat. Naskah dan dokumen cetak dari abad ke-18 dan ke-19, baik di atas daun lontar maupun kertas, memperlihatkan goresan yang jelas dan indah.
Sering disebut sebagai Hanacaraka, Aksara Jawa mengandung sebuah falsafah yang dapat dijadikan pitutur luhur (petuah) dan tuntunan untuk memahami dan menanggapi berbagai peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan. Di era modern yang kian asing dengan makna kata, belajar Aksara Jawa menjadi hal yang kontras, yang mana tulisan dan dianggap sebagai sesuatu yang sakral.
Ekspedisi Kuliner ke Jawa
Bersama chef ternama di Indonesia, Amanjiwo rutin merayakan kekayaan masakan Jawa, pengrajin kuliner, dan hasil bumi setempat melalui Culinary Expedition to Java. Selama tiga hari, tamu dapat menikmati santapan istimewa dan makan malam privat, perjalanan gastronomi yang menggugah selera, serta kelezatan kuliner khas daerah ini. Malam terakhir ditutup dengan gala dinner eksklusif dengan latar Candi Borobudur yang megah.
Celebration of Ancient Wisdom
Untuk melestarikan tradisi penyembuhan dan upacara adat Jawa, Amanjiwo menyelenggarakan Celebration of Ancient Wisdom, sebuah imersi kebugaran spiritual selama tiga malam untuk menapaki perjalanan penyembuhan diri yang mendalam. Retret ini dipandu oleh para praktisi terkemuka dalam bidang kebugaran dan budaya: Joko Triagung, Sugeng Karyanto, Antropolog Residen Amanjiwo Patrick Vanhoebrouck, serta seorang praktisi tamu.
Tamu diajak mengikuti perjalanan yang dirancang secara khusus, merasakan pengalaman budaya, menikmati sesi kebugaran spiritual yang menenangkan, kelas inspiratif, meditasi bulan purnama, konsultasi pribadi, upacara penyucian dan pemberkatan, serta mengikuti upacara Pradakshina, dipandu oleh seorang biksu di hadapan Candi Borobudur.